Skip to main content

Sebelum Jual Beli Saham, Pahami Dulu 4 Jenis Order Ini


4 Jenis Order Saham
Contoh Orderbook-Sumber: aplikasi IPOT



Bagaimana seorang trader dapat masuk ke pasar saham dan melakukan trading ?


Tentu dengan melakukan pembelian saham bukan ?


Pembelian saham dapat dilakukan dengan memasukkan 'Order Beli' dari account trading yang Sobat Traders miliki. Begitu ada trader lain yang ingin menjual sahamnya pada harga tertentu yang sesuai dengan harga beli yang kita inginkan, maka terjadilah kecocokan dan jual-beli saham pun dieksekusi.

'Order Beli' yang kita bicarakan di atas memiliki beberapa bentuk dalam pasar saham yang masing-masing menjalankan 'perintah' dengan cara yang berbeda tergantung tujuan serta jenis order yang dipilih oleh sang pembuat.



Kali ini kita akan membahas beberapa jenis order yang terdapat pada aktivitas jual beli pada pasar saham, serta bagaimana  contoh masing-masing penggunaannya agar trading game dari Sobat Traders berjalan sesuai tujuan.






Daftar Isi



Market Order


Market order digunakan oleh trader apabila mereka ingin segera membeli suatu saham. Order ini merupakan jalan tercepat untuk masuk ke dalam market. Prinsip dari penggunaan order ini ialah "berapapun harga yang ditawarkan oleh market, kita berani bayar".

Keuntungan dari menggunakan market order adalah memastikan kita mendapatkan saham yang kita inginkan saat itu juga, tanpa perlu menunggu.

Bukankah itu lebih baik ?

Belum tentu !

Bagi Sobat Traders yang baru mengenal trading umumnya akan menggunakan market order dalam transaksi saham mereka. Kadang keinginan yang menggebu-gebu untuk segera memiliki sebuah saham mengakibatkan mereka masuk ke dalam market dengan membeli di harga yang tidak ideal.

Kesalahan umum yang dilakukan biasanya seperti ini...

4 Jenis Order Saham


Saham TBIG naik selama delapan hari berturut-turut dengan candle bullish yang meyakinkan. Pada hari ke ke delapan, semakin banyak traders yang mengincar saham ini karena profit gain yang terus naik selama delapan hari.

Dan masuklah mereka di harga penutupan hari ke delapan yaitu 1355 per lembar saham, dengan harapan harga TBIG akan terus naik secara eksponensial dan terus-terusan mencetak gain.

Akan tetapi apa yang terjadi kemudian...

4 Jenis Order Dalam Trading Saham

TBIG mengalami penurunan signifikan dalam lebih dari 1 bulan, dari harga 1355 menuju 1000 per lembar saham (penurunan sebesar 26%). Dan para trader pemula yang mengejar saham TBIG pada periode 8 hari bullish sebelumnya pun keluar berhamburan.

Kesalahan pada kisah pembelian TBIG di atas dikarenakan para trader pemula mengejar saham TBIG di harga yang sudah terlampau mahal. Janganlah mengejar harga suatu saham yang sudah terlampau naik, akan tetapi belilah pada value area saham tersebut, seperti yang dijabarkan Temantradingceria pada analisa saham TBIG di sini.

Kapan Waktu Penggunaan Yang Baik Untuk Market Order ?

Contoh di atas merupakan deskripsi ekstrim terhadap penggunaan market order di waktu yang salah. Tentunya preferensi dalam pemilihan order pada trading saham harus disesuaikan dengan gaya trading kita. Akan tetapi, secara general, prinsip beli saham pada value areanya tetap berlaku.

Sobat Traders dapat menggunakan Market Order sebagai sarana pembelian apabila sebuah saham memang sedang di-tradingkan (pada hari dan saat pembelian) di value areanya, seperti area moving average jangka menengah saham tersebut (cont. moving average 20 atu 50), atau pada area support yang menandakan saham tersebut sedang berada pada area "harga murah".

Di luar dari  kesempatan di atas, penggunaan Market Order juga dapat dilakukan apabila Sobat Traders memang memiliki tujuan 'Semi-Investing' dengan memegang suatu saham dalam jangka waktu yang cukup panjang serta mengincar pembagian keuntungan atau dividen pada saham tersebut, sehingga pembelian sedikit di atas maupun di bawah value area bukanlah sebuah masalah (Ingat tujuan trading Sobat Traders !).


Buy Stop Order


Berbeda dengan Market Order yang mengharuskan seorang trader untuk membeli saham pada harga yang sedang di-tradingkan pada hari serta saat itu juga, Buy Stop Order dapat digunakan oleh Sobat Traders untuk membeli saham 'di atas' harga pasar. Buy Stop Order akan teraktivasi bila harga tersebut tercapai.

Lalu kebingungan menghampiri Sobat Traders...

"Untuk apa kita membeli di atas harga pasar ? bukankah kita harus memegang prinsip beli saham di harga murah ?"

Mari ikuti penjelasan di bawah

Sebagai traders yang aktif dan rutin memantau pergerakan harga melalui grafik atau chart saham, pastinya Sobat Traders kerap kali menemukan saham-saham yang dalam jangka waktu tertentu berada dalam suatu trading range. Perhatikan contoh grafik saham BKSL dibawah

Jenis Order Dalam Trading Saham

BKSL berada pada range harga 130-160 pada periode Agustus 2017-Januari 2018. Yang Sobat Traders dapat lakukan ialah meletakkan Buy Stop Order sekian tick dari area resisten range BKSL di atas. Tujuan dari memasukkan Buy Stop Order di atas resisten dari range sebuah saham adalah untuk mengincar posisi masuk apabila sewaktu-waktu terjadi breakout event, yang membuat harga saham naik menjadi lebih tinggi lagi.

Katakanlah Sobat Traders meletakkan Buy Stop Order pada harga 170, yang berarti order akan tereksekusi apabila pergerakan harga mencapai atau melampaui harga 170 per lembar saham...

Jenis Order Dalam Jual Beli Saham

Begitu terjadi breakout dari harga 160 dan menyentuh Buy Stop Order kita di angka 170, lalu Bam... Sobat Traders dapat langsung merasakan profit dari kenaikan harga saham setelahnya, bahkan tanpa harus intens memelototi pergerakan saham harian. Cukup memasukkan Buy Stop Order beberapa tick dari resisten atas.

Contoh lain dari penggunaan Buy Stop Order dapat Sobat Traders lakukan pada structure break dari continual pattern, misalnya flag pattern.

Perhatikan bentuk flag pattern di bawah yang diambil dari saham ERAA

4 Jenis Order Dalam Trading Saham


Flag pattern memiliki struktur high maupun low nya. Sobat Traders dapat meletakkan Buy Stop Order apabila harga saham melampaui harga high dari flag pattern, yang akan tereksekusi bila pergerakan harga saham melampaui harga high dari flag pattern tersebut.

Dari contoh flag pattern yang terbentuk pada saham ERAA seperti di gambar, Buy Stop Order dapat kita letakkan pada garis hijau yang bertuliskan Entry, selanjutnya Sobat Traders tinggal memanage posisi trading yang dipegang.


Keuntungan Dan Kelemahan Penggunaan Buy Stop Order

Setelah membaca contoh penggunaan Buy Stop Order di atas, dapat kita pahami bahwa penggunaan jenis order ini akan memiliki dampak yang maksimal bila dikombinasikan dengan momentum pada market. Breakout event pada range market maupun struktur market dapat berdampak pada kenaikan harga saham yang signifikan, dan Sobat Traders dapat menjadi partisipan pertama pada pergerakan momentum tersebut dengan memasang Buy Stop Order 'di atas' harga pasar.

Akan tetapi ada sisi negatif yang harus diantisipasi oleh para traders yang ingin menggunakan jenis order ini. Kerap kali breakout event yang terjadi hanyalah sebuah false breakout. Yaitu harga saham hanya sesaat bergerak keluar dari range market, hanya untuk langsung turun  kembali lagi ke dalam range tersebut, yang mana akan meninggalkan jejak berupa whipsaw pada grafik saham.


Buy Limit Order


Apabila Buy Stop Order mengharuskan traders membeli saham 'di atas' harga pasar, maka Buy Limit Order adalah kebalikannya. Buy Limit Order merupakan jenis order yang digunakan untuk membeli saham di bawah harga pasar saat ini. Dengan menggunakan order ini Sobat Trader dapat memiliki sebuah saham pada harga spesifik yang lebih murah dari harga yang sedang di-tradingkan saat ini.

Bahkan bila sebuah saham mengalami gap down dan dibuka di harga yang lebih rendah dari Buy Limit Order yang kita set, order akan tereksekusi di harga terdekat yang lebih rendah tersebut. 

Implementasi dari penggunaan Buy Limit Order secara psikologi akan melatih kesabaran seorang trader dengan menunggu market turun ke harga yang 'pas' sebelum masuk mengambil posisi trading.


Berikut contoh penggunaan Buy Limit Order

4 Jenis Order Dalam Trading Saham

Pergerakan saham ANTM di awal 2018 melesat naik melewati level 790 dan tertahan pada resisten atas di harga 940. Setelah itu, ANTM mengalami koreksi kembali ke level 790. Pada koreksi pertamanya terbentuk bullish pinbar (kotak merah pertama), sebelum kembali naik menyentuh resisten atasnya di 940 yang disusul oleh koreksi kedua, kali ini hingga turun sedikit di bawah harga 790 (kotak merah kedua). Setelah koreksi kedua terjadi ANTM kembali mampu naik ke resisten 940.

Dari pergerakan ANTM yang berulang di level tersebut tidakkah membuat Sobat Traders berpikir untuk meletakkan Buy Limit Order di support 790, dibandingkan membeli saham ANTM di tengah-tengah range 790-940 ?

Katakanlah Sobat Traders melakukan hal tersebut...

Jenis Order Dalam Jual Beli Saham


Setelah level 790 dua kali diuji (kotak merah 1 dan 2), dan menjadikan level tersebut sebagai valid support, terjadi dua kali kesempatan Buy Limit Order (yang sudah Sobat Traders set) untuk teraktivasi (kotak biru 1 dan 2). Setelahnya, Sobat Traders dapat menjual ANTM pada harga yang lebih tinggi (dalam kasus ini harga resisten atas 940 dapat kita gunakan sebagai acuan untuk menjual).

Bayangkan, Sobat Traders tinggal duduk manis dan market akan menjemput order yang telah kita set, untuk setelahnya naik kembali.

Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Buy Limit Order

Dalam praktiknya, Buy Limit Order merupakan jenis order yang dapat digunakan untuk membeli saham di bawah harga yang sedang di-tradingkan saat ini. Penggunaan Buy Limit Order dapat mencegah Sobat Traders untuk mengejar market, dan melatih kesabaran kita untuk menunggu market turun ke 'harga yang ideal' sebelum mengambil posisi trading. Dengan begitu rasio risk-to-reward yang muncul dalam trading juga dapat dimaksimalkan.

Akan tetapi penggunaan Buy Limit Order juga memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya jaminan seorang trader dapat masuk ke dalam market dengan menunggu di harga rendah, apabila harga naik lebih cepat dan agresif, yang berarti kemungkinan kehilangan peluang dalam trading.


Stop Loss Order


Jenis order terakhir yang akan kita bahas bukanlah order untuk masuk ke pasar saham melainkan order untuk keluar. Stop Loss Order adalah jenis order yang memberikan 'perintah' untuk menjual saham yang Sobat Traders miliki.

Stop Loss Order merupakan order yang sangat penting yang posisinya harus kita letakkan di bawah harga beli saham saat masuk ke dalam market.

Bukankah akan rugi bila kita menjual di bawah harga beli kita ?

Tentu saja.

Akan tetapi, faedah sebenarnya dari penggunaan Stop Loss Order adalah membatasi kerugian dari sebuah trade yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Secara proporsi, penentuan titik stop loss haruslah memperhitungkan besaran bagian yang akan kita 'korbankan' dibandingkan total posisi yang kita miliki dalam sebuah saham.

Kekeliruan umum yang sering terjadi ialah seorang trader lebih dahulu menentukan besaran persentase yang akan ia 'korbankan' sebagai penentu titik stop loss.

Misalkan seorang trader membeli saham ABCD seharga 1500 per lembar saham, dan ia akan menjual saham tersebut  bila market turun 10% dari harga beli. Secara matematis, Stop Loss Order yang ia pasang akan mengikuti formula : 1500-(1500 x 10 %) = 1350.

Cara di atas mungkin tidak salah secara risk management, akan tetapi secara technical analysis penentuan stop order harus mengikuti kondisi market aktual yang tergambarkan melalui grafik saham.

Perlu dipahami, dalam technical analysis, sebelum melakukan entry pada suatu saham, yang kita lakukan adalah menganalisa grafiknya dan mencari sinyal bahwa suatu saham akan naik. Begitu posisi trading kita sudah terpasang, kita tinggal menunggu pembuktian apakah analisa kita bahwa suatu saham akan naik adalah benar. Stop Loss Order, secara technical analysis, harus kita pasang pada titik dimana pergerakan market membuktikan bahwa analisa awal kita adalah salah, dan market bergerak ke arah sebaliknya.


Biar tidak terlanjur bingung, kita lihat contohnya


4 Jenis Order Dalam Trading Saham


Saham DMAS mengalami breakout di level 146, yang diikuti dengan pergerakan uptrend saham tersebut.

Darimana kita mengetahui bahwa itu uptrend ?

Secara teoritik, struktur market yang menunjukkan urutan higher high serta higher low merupakan sebuah bukti bahwa saham tersebut sedang mengalami uptrend. Dan hal itulah yang terjadi pada saham DMAS di atas.

Di ujung kanan chart, terbentuk pola bullish engulfing pattern (kotak merah), yang merupakan sinyal bahwa pergerakan saham ke depan akan bullish. Anggap lah kita melakukan entry pada harga pembukaan di hari berikutnya, yaitu 194.

dimana seharusnya kita letakkan Stop Loss Order ?

Ingat prinsip yang Temantradingceria sampaikan di atas.

"Stop Loss Order secara technical analysis harus kita pasang pada titik dimana pergerakan market membuktikan bahwa analisa awal kita adalah salah"

Sebuah uptrend akan berakhir apabila tidak lagi terbentuk struktur higher high dan higher low. Higher low terakhir yang mana juga merupakan sinyal masuk kita (kotak merah) dapat menjadi struktur market acuan sebagai bagian dari urutan higher high serta higher low yang terbentuk. Oleh karena itu, letakkanlah Stop Loss Order Sobat Traders di bawah higher low terakhir yang terbentuk.

Kenapa begitu ?

Apabila harga saham bergerak ke bawah higher low terakhir maka struktur berikutnya yang akan terbentuk bukan lah higher low, tapi akan menjadi lower low.

Mengerti sampai di sini ? bila belum ulangilah membaca penjelasan di atas, karena salah satu kunci menentukan titik stop loss adalah pemahaman akan urutan pembentukan struktur market.

Chart serta skematik di bawah akan membantu Sobat Traders memahami hal ini lebih baik

4 Jenis Order Dalam Trading Saham


Level dari higher low terakhir saham DMAS di atas adalah pada harga 181 per lembar saham. Maka secara matematis besaran yang akan kita 'korbankan' bila analisa terhadap grafik saham DMAS salah akan mengikuti formula : ((194-181)/194) x 100% = 7.2%. Kita akan keluar dari saham DMAS, bila saham DMAS turun 7.2% dari harga masuk kita.

Kasus di atas hanyalah salah satu contoh penentuan Stop Loss Order. Ada beberapa metode untuk menentukan Stop Loss Order yang akan kita bahas di lain waktu.


Kesimpulan


Terdapat beberapa cara bagi seorang trader untuk masuk ke pasar saham. 4 diantaranya sudah dijabarkan lewat penjelasan rinci di atas.

Market Order merupakan jalan tercepat untuk masuk ke pasar saham. Harga belinya akan mengikuti harga terkini pada sebuah saham yang sedang di-tradingkan. Hindari mengejar sebuah saham dengan membeli menggunakan market order, akan tetapi tunggu saham tersebut masuk ke value areanya.

Buy Stop Order adalah order yang kita letakkan 'di atas' harga yang sedang di-tradingkan saat ini. Penggunaannya akan optimal bila dikombinasikan dengan momentum sebuah saham. Kelemahan dari penggunaan order ini yang harus diantisipasi adalah kemungkinan bahwa momentum pergerakan saham yang terjadi merupakan false momentum, yang tidak berdampak pada kenaikan harga saham.

Buy Limit Order merupakan order yang diletakkan di bawah harga yang sedang di-tradingkan saat ini. Order ini dapat digunakan seorang trader untuk menunggu saham kembali ke value areanya sebelum ikut masuk berpartisipasi dalam saham tersebut. Akan tetapi, tidak ada jaminan Buy Limit Order akan tereksekusi bila pergerakan sebuah saham lebih cepat dan agresif.

Stop Loss Order merupakan sebuah proteksi yang dibutuhkan oleh seorang trader dalam membatasi kerugian. Penggunaannya harus diintegrasikan dengan pemahaman struktur market yang terbentuk pada grafik saham. Gunakan Stop Loss Order untuk melindungi modal, bila analisa kita terhadap grafik saham terbukti salah dan market bergerak ke arah sebaliknya.


Dengan memahami 4 jenis order di atas akan membantu seorang trader dalam memaksimalkan reaksi tradingnya sesuai dengan kondisi market yang sedang terjadi dan tentunya berujung pada trading result kita sebagai seorang trader.

Bila ada pertanyaan, serta komentar dari Sobat Trader terhadap artikel ini silahkan tinggalkan di kolom komentar di bawah. Dan bila Sobat Trader merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk bagikan ya...

Salam Trading Ceria ðŸ¤ž

Comments